Minggu, 12 Agustus 2012

Sekilas Tentang Sang Penemu & Penemuannya


Mesin foto copy (photocopy machine / photocopier) adalah sebuah mesin yang digunakan untuk menduplikasikan dokumen dan gambar gambar visual secara cepat dan murah. Penggandaan (duplikasi) yang sempurna merupakan tujuan utama dari semua mesin foto copy, dan pada masa ini semua mesin memberikan yang terbaik untuk tugas yang satu ini, tetapi hal ini tidak berlaku seperti ini pada mulanya.

Terutama disaat awal awal penemuan mesin foto copy ini, hasil foto copy sangatlah rendah kualitas hasilnya, hasil foto copy tersebut sangat mungkin dibuang ke tong sampah di masa ini. Tetapi semuanya pastilah ada awal mulanya. Dan semuanya berawal dari seorang pria yang memiliki hasrat untuk sebuah ide baru. Sejarah mesin foto copy tidak akan ada tanpa keberadaan pria ini.
Chester Flood Carison lahir di seattle, Washington pada tanggal 8 Februari 1906. Ayahnya adalah seorang pemangkas rambut. Pada usianya yang masih kecil, sang ayah memindahkan keluarganya ke San Bernardino, California. Carison mendapatkan gelar fisikanya dari California Institute of Technology pada tahun 1930 dan gelar sarjana hukum dari New York Law School pada tahun 1939.

Setelah mendapatkan gelar sarjana fisika, Carison pernah mengalami masalah besar, dimana ia pernah melayangkan surat lamaran ke 82 perusahaan, hanya mendapatkan 2 surat balasan atas surat lamarannya itu, namun tak satupun dari 2 perusahaan tersebut menerimanya untuk bekerja. Dan akhirnya ia mendapatkan pekerjaan sebagai seorang peneliti di perusahaan bernama Bell Laboratories di kota New York, dengan gaji hanya 35 US$ per minggu dan ini tidak berlangsung lama, karena Carison di PHK.

Setelah itu, ia bekerja sebagai pengacara hak patent yang juga tidak berlangsung lama, hingga akhirnya Carison berhasil menetap bekerja di sebuah perusahaan elektronik, PR Malorry yang terkenal dengan produk baterainya. Dan pada masa itulah ia menyelesaikan pendidikan hukumnya di malam hari seusai bekerja.

Walaupun Carison telah mendapatkan pekerjaan tetapnya tetapi hasilnya hanya mencukupi kebutuhan sehari hari saja dan belum lagi tambahan dengan statusnya yang baru menikah, Oleh karena itu Carison berfikir kalau saja ia bisa menelurkan suatu penemuan dan mempatentkannya, pastilah akan menyelesaikan kedua permasalahannya diatas. Carison berpikir ini juga merupakan sebuah kesempatan untuk berbuat sesuatu untuk dunia dan juga untuk dirinya sendiri.

Kemudian ia memulai pnelitiannya, ide penelitiannya berawal dari masalah yang sering dihadapinya dalam bekerja, yakni Carison selalu kekurangan salinan karbon (carboon copies) untuk spesifikasi patennya. Pada masa itu hanya ada 2 cara untuk memperoleh jumlah salinan yang lebih banyak lagi, yaitu dengan cara di foto atau disalin/ di ketik ulang secara manual, namun ke dua cara tersebut membutuhkan biaya yang besar, waktu yang lam serta bila di ketik/ disalin ulang ada kemungkinan terjadi kesalahan pada saat proses penyalinan. Sebuah pemikiran muncul olehnya, bahwa perusahaan atau kantor akan sangat diuntungkan bila ada sebuah alat yang bisa melakukan proses duplikasi salinan yang dapat dikerjakan dalam waktu singkat, biaya rendah dan tampak sama seperti aslinya.

Carison kemudian menghabiskan waktu malamnya selama berbulan-bulan diperpustakaan untuk membaca dan mempelajari semua artikel yang berkaitan dengan proses pengambilan gambar. Dan Carison memutuskan untuk tidak melakukan penelitian pada ruang lingkup fotografis konvensional (dimana cahaya sebagai perantara perubahan kimia), Hal ini dikarenakan pertimbangan bahwa penelitian ini telah dilakukan oleh beberapa perusahaan besar. Belajar dari hasil penemuan dari seorang peneliti berkebangsaan Hungaria, Pail Selenyi, yang sedang meneliti tentang gambar elektrostatis. Yang juga mempelajari bahwa ketika cahaya menghantam sebuah bahan yang bersifat fotokonduktif, mengakibatkan sifat konduksi listrik pada bahan tersebut akan meningkat.

Untuk melanjutkan penelitiannya ini, Carison memutuskan untuk membuat sebuah laboratorium kecil dilantai dua sebuah bar, di ruangan inilah Elektrophotography ditemukan (yang kemudian dinamai dengan Xerography pada hak patentnya) dan mempekerjakan seorang ahli fisika muda tanpa gaji, yakni seorang pengungsi dari Jerman bernama Otto Komei
Pada Hari ditemukannya Xerography Tanggal 22 Oktober 1938, Otto telah mempersiapkan alat : seng yang dilapisi emulsi sulfur sebagai bahan fptp konduksi dan mereka menuliskan huruf huruf 10-22-38 ASTORIA dengan tinta india diatas plat kaca atau slide, untuk melihat apa yang mereka dapatkan dari pembuatan gambar yang bisa terlihat (visible image) dan kemudian mereka menutup tirai untuk membuat ruangan segelap mungkin. Carison menggosok dengan semangatnya permukaan plat kaca tersebut dengan saputangan agar terjadi penimbunan electrostatis diatas permukaan. Kemudian meletakkan Plat kaca tepat diatas sulfur, selanjutnya kedua kombinasi tersebut diletakkan dibawah lampu pijar yang sangat terang untuk mendapatkan cahaya kuat untuk beberapa saat.

Setelah itu kaca slide diangkat dan kemudian diatas permukaan plat sulfur ditaburi bubuk lycopodium. Permukaan ditiup dengan sekali tiupan lembut agar bubuk lycopodium terhembus dan yang tertinggal hanya suatu pembentukan yang hampir sempurna dari huruf-huruf yang tertera diatas plat kaca tersebut. Mereka memindahkan apa yang tertulis diatas permukaan seng tadi keatas kertas lilin dan dipanasi agar lilinnya meleleh sehingga pada akhirnya diatas kertas tercetak copy yang diinginkan.

Carison mengulangi percobaan ini berulangkali sehingga ia bisa memastikan penemuannya ini, sebelum mendaftarkan hak paten atas penemuannya ini.

Hasil photo copy hitam berpindah-pindah vertikal

Yang pertama kali di lakukan adalah periksa developing unit apakah ada terliaht seperti roll hitam berbelang. Apabila hal tersebut benar berarti kerukan bisa pada magnitnya atau pada bearing spancer devlopingnya. Apabila kerusakan pada magnit rollnya yang harus dilakukan adalah menggati roll magnitnya lihat pos Cara menggati magnit roll atau dengan cara menguras isi tinta di developing tersebut dengan menggati tinta/toner baru secara manual. Apabila masih tidak ada perubahan coba dengan mengganti bearing spancer lihat pos Cara mengganti bearing spancer

Selamat mencoba Semoga membantu

kembali ke pos jenis - jenis permasalahan photo copy

Hasil photo copy bergaris

Sabtu, 11 Agustus 2012

TENTANG KAMI


Blog ini di bangun dengan mempelajari blog - blog saya terdahulu mudah mudah dengan blog saya yang terbaru ini bisa nantinya membantu para pembaca untuk menyelesaikan permasalahan di dalam menjalankan usaha khusunya photo copy. 
Zaman semangkin berkembang. Tetapi untuk urusan mesin photo copy Negara kita masih cukup banyak tertinggal dengan Negara lain. Tetapi saya tetap bangga menjadi salah seorang rakyat yang memiliki ribuan pulau dan termasuk Negara terkaya didunia untuk hasil alamnya.  Ngomong - ngomong soal mesin photo copy kenapa ya orang Indonesia suka sekali dengan mesin recondisi eks. Tidak lain karna keuangan juga. Jelas mesin eks (second) jauh lebih murah dan terjangkau ketimbang kita membeli mesin photo copy baru. Tetapi ada juga yang menghawatirkan bagi para pengusaha importter barang-barang bekas karena akan ada intruksi dari kementrian tentang larangan impor barang-barang bekas khususnya juga mesin photo copy. Wahgawat tidak tau bener atau gak tu… mudah-mudahan berita itu hanya gossip semata. Yang di sukai ibu-ibu kalau  menonton televisi ha..ha...ha.... Saya membuat blog ini bertujuan untuk mencari permasalah dalam menjalankan usaha khusunya photo copy. Khusunya lagi permasalahan pada mesinnya. Tetatapi di sini saya juga masih perlu banyak belajar karena apa yang saya dapat munkin masih jauh ilmu dan cara penyelesainya di bandingkan dengan teman-teman para pembaca. Tetapi apa yang telah saya buat berbagi ilmu itu lebih baik agar ilmu yang saya punya nantinya bisa berkembang dan mudah - mudahan apa yang saya lakukan berguna bagi para pembaca sekalian.

slam sukses by FINCO 


 MENGAPA HARUS MEMILIH USAHA PHOTO COPY 

Itulah pertanyaan yang dilontarkan oleh sejumlah orang yang awam tentang usaha photo copy. MENGAPA HARUS MEMILIH USAHA PHOTO COPY ? itu juga yang munkin ada dalam pikiran anda.  Disini saya akan merincikan keuntungan/propit dalam membuka usaha photo copy.
Rincian Aset barang :
Harga mesin photo copy. Kita ambil contoh  Digital  IR 5000/60000. Dengan harga Rp 30.000.000,-    Dengan kapasitas kempuan kerja  0  s/d 20 RIM kertas/hari. Limit waktu kerja Minimal 3 tahun dan Maksimal 5 tahun (tergantung perawatan mesin ), Limit jumlah  copy antara 1.000.000 s/d 3.000.000 lembar.
Data di atas berlaku Dengan kondisi mesin eks Singapure
Mari kita hitung keuntungan dari photo copy dengan harga perlembar Rp. 150,-( seratus lima puluh rupiah ) Dengan jumlah copian perhari rata-rata 3 RIM.
Daftar harga :
  • Harga kertas 1 RIM (500 lembar) Rp 30.000,- ( harga grosir pengambilan perkotak )
  • Harga tinta/toner photo copy 1 kg Rp 115.000, (Jumlah copy dalam 1 kg toner adalah 15.000 s/d 20.000 lembar) atau  Rp 1,-/lembar.
  • Listrik mesin photo copy 1.300 watt. Berarti kita asumsikan dalam waktu bekerja mesin photo copy untuk  listriknya 1 jam adalah Rp.1.000,-  Sedangkan waktu operasi photo copy seandainya mulai dari pukul 08.00 s/d 22.00 WIB = 13 jam x 1.000,- = 13.000,-/hari ( jumlah maksimal) artinya bisa kurang dari jumlah tersebut apabila mesin di matikan apabila tidak dalam keadaan kerja.
  • Kerusakan dan spare pats Rp.500.000,-/3 bulan. (Bisa ada atau tidak.tergantung perawatan mesin).artinya bisa tidak ada kerusakan sama sekali dan tidak memerlukan biaya.
Rincian Modal Perkiraan 1 Hari :
  • Kertas 1 hari 3 RIM x 30.000                                                                               = Rp. 90.000,-
  • Listrik 1 hari 13 Jam x 1300                                                                                = Rp. 16.500,-
  • Tinta/toner 1 hari  3 x 1 RIM (500) = 1500 x Rp,1,-                                            = Rp  1.500,-
  • Kerusakan /spare pats Rp 500.000,- : 3 Bulan  = Rp. 116.000,- : 24 hari           = Rp. 4.834,-  +
  • Jumlah                                                                                                                  = Rp 112.834,-
Rincian pendapatan Perkiraan 1 Hari :
Pendapatan  3 RIM x 500 = 1500 lembar x Rp.150,- = Rp 225.000,-
Rincian keuntungan/laba Perkiraan 1 Hari :
Rincian keuntungan 225.000 - 127.834  = Rp 112.166,-  ( angka yang pantastis bukan )
Hampir 100% keuntungan dari Modal…
Mari kita hitung kapan akan kembali modal dari harga pembelian mesin. Dari harga per unit mesin photo copy adalah   Rp 30.000.000,-
Dalam 1 Hari keuntungan Rp 112.166,-  dari harga  Rp 30.000.000,- berapa hari kita akan kembalikan modal…..?
yaitu 30.000.000 : 112.166 = 268 Hari. (1 tahun = 365 Hari ). Tidak sampai 1 tahun modal di mesin photo copy sudah kembali…
30.000.000 : 150 = 200.000 lembar. Belum setengah persen pun dari limit copy yaitu 1.000.000 lembar.(minimum) maksimum 3.000.000 lembar
Limit waktu keuntungan ;
Minimal limit waktu mesin 3 tahun (sesui data di atas ). Sedangkan rincian tadi di atas untuk kembali modal kita memerlukan waktu 268 Hari (9 bulan)  Maka  Masih tersisa 2 tahun 3 bulan atau lebih bukan….?  Dari batas minimal ketahana mesin yaitu 3 Tahun
Minimal limit copy 1.000.000,- Sedangkan rincian tadi di atas untuk kembali modal kita memerlukan waktu 200.000 lembar Masih tersisa 800.000 lembar atau lebih bukan…?Berarti bisa anda hitung sendiri jumlah keuntungan/propit yang akan diperoleh.. setelah kembali modal…
Apakah ada biaya yang lain seperti gaji pekerja, kerusakan kertas, oprasional di luar photo copy dan lain-lain…………?????
Tentu saja ada  kalau itu menjadi pertanyaan anda maka disini saya harus memberikan rincian juga untuk  keuntungan dari penjualan ATK (alat tulis kantor). Atau dari penjualan lain di luar dari hasil keuntungan photo copy. Intinya untuk usaha photo copy ini kita jangan hanya berpapatokan pada photo copynya saja. Tentu harus di barengi dengan penjualan lain. Seperti :
  • Penjualan ATK (alat tulis kantor )
  • Pulsa
  • Minuman ringan
  • Jasa pengetikan
  • Cetak photo
Maka dari keuntungan/propit diatas anda bisa memberikan gaji kepada pekerja serta untuk oprasional yang lain….
Dan bahkan ada banyak lagi keuntungan yang kita peroleh setelah menjalani usaha tersebut antara lain photo copy KTP 1 lembar KTP bisa di Photo copy menjadi 10 Lembar Dalam 1 lembar kertas Folio. Harga perlembar KTP Rp 300,- X 10 = Rp 3000,- Bisa anda hitung berapa persenkah keuntunganya. Dan tentu ada yang lainnya.seperti photo copy timbale balik Yang akan anda ketahui sendiri setelah menjalani usaha tersebut. Dan tentu masih banyak yang lainnya..
Untuk lebih jelasnya mengenai rincian dari keuntungan dalam membuka usaha photo copy bisa hub di Nomor : 08126446622 ( haris )
Saya bersedia menjelaskan rincian dan jenis-jenis photo copy yang cocok untuk usaha anda.
Bagaimana apakah anda berminat membuka usaha ini………!!!!!!!!    
NB: Harga di atas di sesuaikan harga bulan april 2012
--------semoga suskses dalam menjalankan usaha anda-------